JAKARTA--Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta, Sarman Simanjorang mengatakan keputusan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tidak akan menerapkan lockdown pada akhir pekan di Ibu Kota setidaknya ada sedikit harapan bagi pelaku usaha meraup omzet di tengah pembatasan jam operasional guna menekan Covid-19.
”Pengumuman langsung dari Gubernur DKI Jakarta pada Jumat (5/2/2021) yang memastikan tidak akan menerapkan lockdown akhir pekan di Ibu Kota membuat pengusaha lega dan memiliki semangat untuk bertahan” ucap Sarman melalui keterangan tertulis yang diterima Warta.co.id, Minggu (7/2/2021).
Sarman yang juga menjabat Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta menyebutkan, selama ini pertumbuhan ekonomi Jakarta selalu di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional.
”Wacana akan diterapkannya lockdown akhir pekan sempat membuat pelaku usaha khawatir karena penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diperketat saja sudah membuat omzet turun tajam”ujar sarman.
Lanjut Sarman, pandemi membuat pertumbuhan ekonomi di Ibu Kota terjun bebas karena ekonomi di Jakarta banyak ditopang dari sektor jasa dan tergantung pada pergerakan manusia.
"Semakin banyak manusia bergerak bebas di Jakarta maka peluang terjadinya transaksi ekonomi semakin besar. Sebaliknya jika pergerakan manusia dibatasi maka ekonomi Jakarta akan stagnan, " ucapnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan bahwa ia tidak akan menerapkan lockdown pada akhir pekan di Ibu Kota. Bahkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini juga tidak sedang mempertimbangkan opsi tersebut.
Anies menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta saat ini masih menjalankan aturan PSBB ketat, seperti arahan pemerintah pusat dalam pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
"Jakarta tidak merencanakan penerapan kebijakan lockdown di akhir pekan. Berita tentang kebijakan lockdown itu adalah wacana yang berkembang di masyarakat dan media, " kata Anies dalam siaran langsung video streaming Yotube, Jumat (5/2/2021).(hy)
Baca juga:
Investasi Gerakan Pertumbuhan Ekonomi 2021
|